—Sengor (1982) ; “tectonics is the synthetic conclusion of all geological research endeavor”
Membagi perkembangan tektonik ke dalam 3 bagian waktu :
1. Sebelum abad 19 ; Banyak dihubungkan dng aktivitas gunung api, banjir dan gempa bumi (Konsep Spiritual, Aliran Neptunist, Teori Amblesan & Pengangkatan).
2. Antara tahun 1875 – 1945 ; dikembangankan geosinklin dan isostasi (Dutton,1889 dan James Hall,1859).
3. Setelah tahun 1945 ; Dikuasai oleh teori tektonik lempeng.
Perkembangan Teori tektonik
Nicolas Steno (1669), memperkenalkan teori deformasi pada lapisan yg terjadi karena terbentuk amblesan dan pengangkatan (awal teori tectonic diperkenalkan).
Aliran Neptunist (Werner, 1900), tektonik di bumi dianggap sudah mati. Beaumont (1852), menyatakan bahwa punggung-punggung pegunungan dibentuk karena tegasan dari dua sisi.
James Hall (1859), menyatakan bahwa terjadi pengendapan pada jalur sempit, pengendapan menerus dan terjadi pembumbungan dilain tempat, shg menghasilkan metamorfisme dan deformasi.
James Dana (1884), menambahkan, penyusutan akibat pendinginan bumi yg berlangsung di jalur sempit tersebut, shg terbentuk geosinklin.
Eduard Suess (1875), pembentukan punggungan- pegunungan terjadi karena tegasan sisi yg tegak lurus pada sisi punggungan lipatan, gaya tegasan berasal dari susutan bumi.
Van Bemmelen (1931), memperluas teori tentang ayunan (“undasi”).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar